Rabu, 01 Juli 2009

Tradisi Ngagembel pelajar Daerah

Sabtu siang itu terik matahari sangat menyengat, aku ingin segera sampai di rumah. Menyusuri perjalanan Bandung – Cianjur kita akan disuguhkan dengan debu yang sangat tebal, jika sampai di tempat tujuan terkadang mata terkena iritasi.

Ketika ban sepeda motor ku sudah bergelinding di atas jalan Padalarang Bandung Barat, terlihat kepulan asap tebal yang keluar dari perapian pabrik kapur, di tengah perjalanan terlihat puluhan pelajar Sekolah menengah pertama menyetop tronton besar yang tepat berada di depan motor ku, kontan saja rem ku injak. Terlihat wajah yang masih polos itu kegirangan karena tronton yang mereka stop mau memberikan tumpangan, sepertinya mereka kegirangan karena baru menyelesaikan Ujian Akhir Nasional, meskipun hasilnya belum tentu bagus, kebanyakan pelajar daerah melakukan tradisi ngagembel untuk mengakhiri ketegangan dimasa Ujian atau pun ulangan semester.

Aku jadi teringat masa SMP dulu, pernah aku melakukan hal yang sama dengan mereka, ngagembel. Sangat menantang walau pun maut menjadi ancamannya. Tapi begitulah potret para pelajar yang ada di daerah, hal tersebut merupakan bentuk luapan ekspresi mereka.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya tidak akan berkomentar suka atau tidak suka, namun dalam kacamata saya, dimana kebetulan dulu saya pernah melakukannya sejak SMP, dan juga terakhir saya bertindak sebagai pengemudi bak terbuka, yang diminta paksa untuk menerima tumpangan mereka,, maka saya dengan tegas menolak apa yang mereka lakukan..
dari sisi pengemudi kendaraan, saya telah secara tegas memarahi anak2 yang ingin menumpang dikendaraan saya. mereka saya bentak2, dengan alasan keselamatan mereka, lagipula jika ada apa2 dijalan, maka saya sebagai pengendara yang memberi tumpangan lah yang bertanggung jawab....
dari kejadian yang lalu, dengan saya memarahi dan melarang mereka berbuat hal demikian maka saya berpikir saya telah melakukan kewajiban saya dengan sangat baik, sebagai orang yang lebih tua yang diharapkan dapat memberi anjuran, atau bahkan tindakan kasar yang diperlukan...
hehehe. diplomatis ya bos...
Andri Brown

goresanpena-asep mengatakan...

Sebenarnya yg saya rasakan saat ngagembel yaitu hanya sekedar gengsi dan ikut2an saja...saya dan teman2 sebetulnya punya uang untuk membayar ongkos angkutan.
Dan yg paling terpenting pengalaman masa muda,karena masa itu tidak akan pernah bisa terulang bila anda tidak pernah merasakan nikmatnya & gayanya "NGAGEMBEL"

Posting Komentar